Sejarah Singkat Hari Raya Idul Adha, Awal Mula Qurban Terjadi Di Dua Peristiwa Masa Ke Nabian

Hari Raya Idul Adha Juga Dinamakan Hari Raya Qurban Atau Hari Raya Haji Karena Umat Muslim Seluruh Dunia Sedang Melaksanakan Ibadah Haji Di Tanah Suci Mekkah

Karena pada hari itu, Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya.

Dalam momen Idul Adha, umat muslim yang belum mampu mengerjakan perjalanan haji maka dari itu diberikan kesempatan untuk berkurban dengan menyembelih hewan kurban sebagai simbol ketakwaan dan kecintaannya kepada Allah SWT.

Perayaan Idul Adha yang disambut suka cita oleh umat Islam, ternyata menyimpan kisah yang menyedihkan dan menginspirasi.

Allah telah memerintahkan umat Islam untuk kurban yang mana telah tertuang dalam surat Al-Kautsar ayat 2:

Artinya: Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.

Sejarah awal mula kurban di hari raya Idul Adha tidak terlepas dari dua peristiwa yang terjadi di masa kenabian, di antaranya

1. Kisah Habil dan Qabil

Peristiwa kurban kala itu sebagai bentuk sayembara untuk menikahi Iklima.

Yang mana sayembara kurban dilakukan oleh Habil dan Qabil, dimana siapa yang kurbannya diterima Allah SWT maka dia berhak mempersunting Iklima.

Habil dan Qabil merupakan anak dari Nabi Adam a.s.

Disini Habil berkurban dengan domba yang sehat dan gemuk, sedangkan Qabil berkurban dengan domba yang kurus dan jelek.

Tenyata Habil yang kurbannya diterima Allah SWT dan berhak untuk menikah dengan Iklima. Namun Qabil yang tidak terima membunuh Habil.

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ma'idah ayat 27:

Artinya: Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".

2. Kisah Ibrahim dan Ismail

Hari raya Idul Adha tidak lepas juga dari kisah antara Nabi Ibrahim dan anaknya Nabi Ismail.

Suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih Ismail.

Hal tersebut tentu menjadi hal yang berat bagi Nabi Ibrahim untuk melakukannya. Apalagi hadirnya Ismail merupakan hal yang dinanti-nantikannya selama ini.

Sebagaimana Allah SWT telah berfirman dalam surat Ash-Saffat ayat 102:

Artinya: Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:

"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Ketika Nabi Ibrahim meletakkan pisau dileher Nabi Ismail, kala itu juga Allah gantikan dengan seekor domba yang gemuk dan sehat.

Semua itu terjadi berkat kecintaan dan ketakwaan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Itulah kisah sejarah Idul Adha di masa kenabian yang akhirnya menjadi dasar bagi umat muslim dalam melaksanakan ibadah kurban Idul Adha.


Ayo Mondok Ke Pondok Pesantren Darussalam Tegal Rejo

Desa Pelita Jaya Kecamatan Belitang Madang Raya

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Provinsi Sumatera Selatan